Sabtu, 13 April 2013

Versi Teks Naruto Chapter 624

Versi Teks Naruto Chapter 624

Sebelumnya : Naruto Chapter 623

Tampaknya pihak Uchiha juga memiliki rencana yang sama. Senju Butsuma dan Uchiha Dajima sama-sama terkenal akan kekuatan mereka setelah berbagai pertarungan yang mereka jalani sebelumnya. Dan kini, mereka akan bertarung.

Shinobi dilatih untuk tetap berkepala dingin ketika bertarung. Kalau sampai kau lengah bahkan hanya dalam hitungan detik, maka itu akan menciptakan suatu kemungkinan... kemungkinan bagi lawan untuk mengakhiri hidupmu.


Madara dan Hashirama sama-sama berteriak, "Hentikan!!" tapi kedua belah pihak tetap tak mau berhenti. Dan parahnya, orang dewasa sadar kalau anaknya mati di depan mata mereka, hati mereka akan kacau. Jadi dengan kata lain, pemenangnya akan diputuskan berdasarkan siapa yang bisa menyerang duluan.

Butsuma dan Dajima sama-sama melesatkan senjata ke arah Izuna dan Tobirama. Karena seperti apa yang tadi sudah dijelaskan, matinya sang anak akan membuat konsentrasi mereka berkurang.

Untungnya, dengan cepat Hashirama dan dan Madara melempar batu yang ada di genggaman mereka ke arah kunai dan pisau itu. Adik mereka berhasil diselamatkan, namun dari sinilah masalah itu dimulai. Kedua batu tadi tenggelam ke sungai, sebagai pertanda tenggelamnya perasaan Madara.

"Aku tak peduli kau siapa, aku tak akan pernah memaafkan siapapun yang menyakiti saudaraku!!" ucap Madara. Ia dan Hashirama kini saling menatap.


"Kelihatannya kita memang tak akan bisa mencapai mimpi bodoh itu." ucap Madara. "Ya, tentu saja. Karena bagaimanapun ..."

"Madara, kau..." Hashirama masih tetap berpegang teguh pada keyakinannya.
"Kita belum kenal terlalu lama, tapi aku lumayan menikmatinya. Hashirama..." ucap Madara.

"Hmm, jadi sekarang tiga lawan tiga, ya? apa menurutmu kau bisa menanganinya, Madara?" tanya ayahnya.
"Tidak." jawab Madara. "Hashirama lebih kuat dariku. Kalau kita bertarung dengan mereka sekarang, kita akan kalah."
"Lebih kuat dari kakak?" Izuna tak menyangka.
"Begitu ya, padahal kupikir dia tak sekuat itu..." ucap Dajima.

"Kami pergi dulu, sampai jumpa." ucap Madara, kemudian membalikkan badan.
"Madara, kau!" Hashirama masih belum puas, "Kau tak benar-benar menyerah, kan? Akhirnya kau sama..."

"Kau adalah Senju... Aku sangat tidak mengharapkannya." ucap Madara. "Saudara-saudaraku dibunuh oleh klan Senju. Selanjutnya, kita akan bertemu di medan pertempuran. Hashirama... Senju. Aku adalah, Uchiha... Madara." Sharingan Madara bangkit dengan sebuah tomoe.

"Ayah, lihat! mata kakak!" seru Izuna.
"Fufufu, pada akhirnya kami tak bisa mendapat informasi mengenai Senju, tapi sebagai gantinya kami mendapat hal yang bagus." ucap Dajima.

"Apakah sharingannya... baru saja bangkit?" ucap Butsuma.

Mulai dari saat itu, mulai dari ketika mata sharingannya bangkit, Madara memutuskan untuk benar-benar melawan Hashirama, yang pernah menjadi temanya. Berkali-kali, mereka terus bertarung, bertarung, dan bertarung.

Dan tanpa sadar, mereka telah menjadi kepala dari klan masing-masing. Hashirama menjadi ketua klan Senju, sementara Madara menjadi ketua klan Uchiha. Mereka sampai pada posisi terjauh dari mimpi yang pernah mereka ingin wujudkan bersama.

Berkali-kali, kedua klan itu melakukan pertempuran. Sampai pada suatu titik, Tobirama berhasil menusuk tubuh Izuna dengan pedangnya, "Hiraishingiri!!!"

"Izuna!!!" Madara berlari menuju adiknya.
"Madara, kau tak akan bisa menang melawanku." ucap Hashirama, "Mari kita... Akhiri semua ini."

Sejauh apapun mimpi mereka, Hashirama tetap tak mau membuangnya. Selamanya, ia percaya kalau itu akan terwujud. "Kalau shinobi terkuat, Uchiha dan Senju menyatukan kekuatan, negara akan berhenti mencari klan shinobi untuk melawan kita. Dan suatu hari nanti, pertarungan akan selesai."

Madara sempat tertegun sejenak. Tapi di kondisi sekaratnya, Izuna mengingatkan, "Jangan, kakak... Jangan biarkan dia menipumu!"

Boffttt!!! Madara dan adiknya menghilang, kabur.

Pada pertarungan selanjutnya, Madara kembali dengan sebuah mata baru. Ya, saat itu ia telah memperoleh Eternal mangekyou Sharingan. "Adikku mati akibat luka itu... Tapi, dia meninggalkan kekuatan ini padaku, untuk melindungi klan Uchiha!!"

"Aku sudah mengirim surat perjanjian genjatan senjata." ucap Hashirama, "Kalau kau memang ingin melindungi klan Uchiha, mari kita hentikan pertempuran ini!!!"

"Hashirama, sampai kapan kau akan berhenti memikirka mimpi kekanak-kanakkanmu itu!? Kami tak akan pernah melakukannya!!" Madara mengeluarkan Susano'o. Tapi meski begitu, setelah pertarungan penuh satu hari, akhirnya untuk pertama kalinya Madara berhasil dijatuhkan.

Madara tergeletak di tanah, sementara Hashirama, Tobirama, dan anggota klan Senju lainnya berada di sebelahnya.

"Madara, ini akan menjadi akhir untukmu..." Tobirama hendak menusuk tubuh Madara.

"Tunggu, Tobirama." ucap Hashirama.
"Tapi kenapa, kakak!? Ini kesempatan kita, kan!?"
"Aku tak akan membiarkanmu menyentuhnya."
Tobirama tak bisa berkata-kata lagi.

"Hmm, apa kau ingin melakukannya langsung, Hashirama? Kalau begitu cepatlah." ucap Madara. "Kalau kau melakukannya, aku akan puas."

"Kalau kami membunuhmu, kepala mereka, maka generasi muda klanmu akan membalas dendam mereka pada kami." ucap hashirama.

"Tak ada lagi klan Uchiha yang masih memiliki perasaan seperti itu." ucap Madara.
"Tidak, aku yakin pasti masih ada." ucap Hashirama. "Tak bisakah kita menyelesaikan ini seperti yang kita bicarakan sebelumnya?"
"Kau tahu kita tak mungkin bisa. Aku sudah tidak sepertimu lagi." ucap Madara. "Aku sudah tak punya saudara tersisa lagi. Dan aku tak bisa mempercayaimu."

"Bagaimana cara, untuk membuatmu percaya pada kami?" tanya Hashirama.

Sejenak Madara terdiam, kemudian memberikan sebuah penawaran yang sulit. "Kalau kau memang ingin aku mempercaya klanmu, bunuhlah adikmu, atau dirimu sendiri."

Bersambung ke>> Versi Teks Naruto Chapter 625

Versi Teks Naruto Chapter 623 II

Versi Teks Naruto Chapter 623 bagian 2

Sebelumnya : Naruto Chapter 623 bagian 1

"Ya!!" Hashirama mendapat suatu ide, "Ayo kita buat perkampungan kita di sini! Ayo kita buat tempat dimana anak-anak tak akan perlu saling membunuh!! Lalu kita membangun sekolah dimana mereka akan diajari untuk menjadi lebih kuat!! Kemudian misi akan diberikan berdasarkan kemampuan. Para senior melakukan misi berbahaya, sementara anak-anak tak akan dikirim ke misi yang membahayakan nyawa mereka!!"


"Haha, kau satu-satunya yang punya ide bodoh seperti itu." ucap Madara. "Lalu, apa idemu?" tanya Hashirama. "Yah, itu, setelah kita membangun perkampungan itu, aku akan mengawasi adikku dari sini." jawab Madara. Kemudian, mereka saling tersenyum.



Setelahnya tempat itu menjadi desa Konoha. Waktu itu, Hashirama membuat keputusannya. Ia memilih untuk menentang segala peraturan yang menurutnya salah pada saat itu, untuk membuat idealismenya menjadi kenyataan.
----- Naruto Chapter 623 -----

Madara dan Hashirama berada di dua sisi sungai yang saling berlawanan, dan melempar batu pada masing-masing sebelum berpiah. "Kita berdua sama-sama bisa ampai di sisi lain." ucap Hashirama. "Batu itu batu yang bagus untuk dilempar, kau bisa terus memilikinya sampai pertemuan kita selanjutnya." ucap Madara, dan kemudian mereka benar-benar berpisah, kembali ke perkampungan klan masing-masing.

Baru saja Hashirama sampai, adiknya, Tobirama sudah langsung memanggilnya. "Kakak, aku ingin bicara denganmu." Tobirama mengajak kakaknya untuk bertemu dengan ayah mereka dan bicara.

"Belakangan ini, kau sering menemui seorang bocah, kan." ayah Hashirama tahu. "Bagaimana kau bisa tahu?" tanya Hashirama. "Ayah menyuruhku untuk membuntutimu. Kemampuan melacakku lebih baik darimu. Belakangan ini, kau sering keluar, itu mencurigakan." ucap Tobirama.

"Aku sudah mencari informasi mengenai anak itu. Ia berasal dari klan Uchiha." ucap ayah Hashirama. "Dia bahkan membunuh beberapa shinobi berpengalaman dari klan kita. Kelihatannya dia adalah shinobi yang memang berbakat sejak lahir."

Hashirama terdiam. Dalam hati ia berpikir, "Jadi benar ya."

"Melihatmu tidak terkejut, aku rasa kalian sudah saling mengetahui klan masing-masing?" "Tidak, aku baru tahu. Dan sepertinya ia belum tahu tentangku." ucap Hashirama. Kmudian ayahnya kembali berbicara, "Kau tahu apa artinya itu, kan? Aku masih belum membicarakan ini dengan anggota lain klan kita. Kalau kau tak mau dianggap sebagai mata-mata, lain kali kalau kau bertemu dengan anak itu lagi, buntuti dia. Kemudian, bawa informasi mengenai klan Uchiha. Ini adalah misi. Kalau dia sampai menyadarinya, bunuh dia."

Hashirama tertegun. Kemudian bertanya dengan sedikit terbata-bata, "A-apa benar dia dari klan Uchiha?"

"Ya." jawab ayahnya. "Kalau dia sampai menyadari kalau kau dari klan Senju, mungkin dia hanya berpura-pura untuk tidak mencuri informasi kita darimu. Jangan percaya padanya."

"Tidak, dia tak pernah ..."

"Kau tak bisa mengetahui bagaimana perasaan asli seseorang." ucap ayahnya. "Kalau benar kau hanya ditipunya, berarti kau telah menempatkan klan Senju pada bahaya yang besar. Tobirama dan aku aku bersama denganmu untuk meyakinkan. Mengerti?"

Setelah percakapan itu, Hashirama mulai kepikiran. Siang malam ia terus memikirkan hal tersebut, sambil melihat batu pemberian Madara.

Akhirnya, mereka berdua kembali bertemu. Madara dan Hashirama telah sama-sama berada di sisi sungai yang berlawan. "Pertama-tama, ayo melempar batu sebagai ucapan salam." ucap Madara. "Ya." Hashirama mengambil batu dari bajunya, begitu juga dengan Madara. Mereka lalu saling melempar. Namun ketika menerimanya, mendadak raut wajah mereka berubah.

Mendadak, Madara ingin pulang. "Maaf ya, Hashirama, aku baru ingat kalau aku harus melakukan sesuatu." Hashirama mengerti, kemudian berkata, "Begitu ya, kalau begitu aku juga akan pulang."

Mereka membalikkan badan, dan tiba-tiba berlari sekuat tenaga. Ternyata, di batu yang mereka lempar tadi, sama-sama terdapat pesan yang berbunyi, "Larilah, ini jebakkan."

Dari balik pohon, ayah Hashirama dan Tobirama yang mengawasi menjadi kaget. "Kecepatan itu, apa ia berencana untuk kabur!? Hashirama pasti memberitahunya. Ayo kita maju, Tobirama!!" perintah yang ayah. "Ya!" jawab Tobirama. Mereka keluar dari persembunyian dan mulai bergerak.
Naruto Chapter 623 - Beelzeta.com

Akan tetapi, yang punya rencana seperti itu memang bukan hanya dari pihak Senju, melainkan juga dari pihak Uchiha. Dari sisi Hashirama, ayahnya dan Tobirama muncul. Sementara dari sisi Madara, Uchiha dewasa (kemungkinan ayahnya), dan Izuna muncul. Mereka saling berhadapan.

"Jadi kita memiliki rencana yang sama ya, Butsuma Senju." ucap Uchiha dewasa itu. "Dan Tobirama." ucap Izuna.

"Kelihatannya memang begitu, Tajima Uchiha." ucap ayah Hashirama. "Dan Izuna." ucap Tobirama.

Senju dan Uchiha, pertarungan yang tak bisa dihindari akan dimulai. Berbeda dengan Hashirama dan Madara, orang dewasa dan adik mereka itu tak akrab sama sekali.

Selanjutnya>> Versi Naruto Chapter 624

Jumat, 12 April 2013

Daftar Isi Naruto Manga

Daftar Isi :

Versi Teks Naruto Chapter 623 II
Versi Teks Naruto Chapter 624
Versi Teks Naruto Chapter 625
Versi Teks Naruto Chapter 625 II
Versi Teks Naruto Chapter 626
Versi Teks Naruto Chapter 627

Versi Teks Naruto Chapter 625

Versi Teks Naruto Chapter 625

Sebelumnya : Naruto Chapter 624

Hashirama tentu saja kaget ketika mendengar pilihan yang Madara tawarkan. Orang-orang Senju bahkan lebih kaget lagi, dan berkata, "Membunuh adikmu atau membunuh dirimu sendiri, pilihan macam apa itu, hah!?"

Sat! Hashirama memberi aba-aba dengan tangannya supaya mereka diam. Ia ingin memikirkannya sendiri. Tapi, Tobirama tetap berbicara. "Lelaki ini gila." ucapnya. "Apa rencanamu sekarang, kakak?"


"Apa kau akan membunuhku? Atau kau mau bunuh diri seperti omong kosong yang lelaki ini katakan? Bodoh sekali. Jangan dengarkan dia, kakak!"

Tobirama mendesak kakaknya. Tapi secara mengejutkan, Hashirama malah berkata pada madara, "Terimakasih, Madara. Kau memang orang yang simpatik."

Naruto Chapter 625 - Mimpi yang Sebenarnya


Madara memberikan Hashirama dua pilihan, yang artinya ia tak harus membunuh adiknya sendiri. Madara mengerti perasaan seseorang yang memiliki saudara.

"Dengarkan aku, Madara, ini akan menjadi permintaan terakhirku." ucap Hashirama sambil bersiap dengan sebuah kunai di tangannya. Ya. Hashirama melepas jubah perangnya dan akan menusukkan kunai itu ke perutnya sendiri. Hashirama akan bunuh diri.


"Tak hanya dirimu, semua yang ada di klan kita juga harus melakukan hal yang sama. Setelah aku mati, jangan membunuh Madara. Uchiha dan Senju tak boleh saling bertarung satu sama lain lagi. Berjanjilah, demi ayah kalian, dan cucu kalian yang belum lahir. Sampai jumpa..."

Hashirama tersenyum, namun tak bisa ditutupi air matanya metes. Masa-masa yang sempat mereka lalui terlintas, terutama batu yang menjadi tanda pertemuan mereka. Batu yang waktu itu telah mereka buang, secara mengejutkan belum benar-benar terjatuh ke dasar sungai, melainkan masih terapung.

Begitu juga dengan Hashirama kini. Hubungannya dengan Madara yang dia pikir akan segera berakhir, tiba-tiba tersambung kembali. Secara tiba-tiba, Madara memegang tangan Hashirama sesaat sebelum ia menusuk perutnya.

"Sudah cukup. Aku sudah bisa melihat tekadmu..."

Setelah pertempuran yang berlangsung begitu lama, akhirnya Uchiha dan Senju menyatukan kekuatan. Hari itu adalah awal bagi perdamaian antara kedua belah pihak. Bagi Hashirama, hari itu seperti mimpi. Tak akan ada lagi orang yang menjadi korban, tak akan ada lagi anak kecil yang mati...

Setelahnya mereka mulai membangun desa. Kemudiam, mereka juga bekerja sama dengan negara api guna membuat sebuah negara yang damai, yang menganggap negara dan desa berada pada tingkat yang sama. Mimpi sejak kecil Hashirama, akhirnya menjadi kenyataan.
Naruto Chapter 625 - Beelzeta.com

"Apa kau masih ingat?" Hashirama dan Madara dewasa berdiri di puncak bukit batu sambil melihat ke arah desa yang telah mereka bangun. "Saat kita berbicara di sini, saat kita masih anak-anak..."

"Ya.." sahut Madara.

"Kupikir itu hanya mimpi. Aku bisa saja melakukannya kalau aku mau, tapi..."
"Mimpi itu akan menjadi kenyataan." ucap Hashirama. "Kepala shinobi, yang akan melindungi negara api dari bayangan. Hokage ... bagaimana menurutmu?"
"Apa itu?" tanya Madara.
"Negara api meminta agar kita memutuskan seorang pemimpin untuk desa ini. Aku ingin kau menjadi pemimpinnya, menjadi Hokage." ucap Hashirama. "Kau memang sudah tidak memiliki saudara lagi. Tapi, aku ingin kau menganggap semua shinobi yang ada di desa ini sebagai saudaramu. Aku ingin kau menjaga mereka."

"Aku... aku bahkan tak mampu menjaga adikku yang sebenarnya." ucap Madara.
"Ayolah, tak ada waktu untuk menyesali hal itu." ucap Hashirama. "Lalu, selain Uchiha dan Senju, klan Sarutobi dan Shimura juga ingin menjadi rekan kita."

"Mustahil... apa kau serius?"
"Ya. Dan tidak cuma mereka. Selanjutnya desa pasti akan terus tumbuh. Kemudian, kita harus memberi desa ini nama. Apa kau punya ide?"

Madara yang kebetulan sedang membawa daun yang tengahnya berlubang sejenak terdiam. Kemudian melalui lubang di daun itu, ia melihat ke arah desa. Lalu ide muncul, "Desa... yang tersembunyi di balik daun, konoha. Bagaimana menurutmu?"

"..." Hashirama tertunduk suram. "Sederhana sekali... tak ada pelesetannya sama sekali..."

"Hei, istilah Hokage yang kau buat juga sama, kan!?" bentak Madara. "Dan ngomong-ngomong, apa sampai sekarang kau masih suka depresi seperti itu???"

Memang butuh waktu yang lama, tapi saat itu Hashirama merasa kalau pada akhirnya mereka akan bisa menjadi teman yang akrab untuk selamanya.

"Apakah hokage akan selalu berada di desa dan menjaganya?" tanya Madara.
"Ya, tapi tak hanya itu." sahut Hashirama. "Dengan tumbuhnya desa, hokage pasti akan menjadi semakin sibuk. Itulah kenapa aku ingin mengukir wajahmu di batu besar ini, sebagai simbol kalau kau akan selalu melindungi desa."


Selanyutnya>> Versi Teks Naruto Chapter 625 II

Versi Teks Naruto Chapter 625 II

Versi Teks Naruto Chapter 625 II

Sebelumnya : Naruto Chapter 625

Hashirama tentu saja kaget ketika mendengar pilihan yang Madara tawarkan. Orang-orang Senju bahkan lebih kaget lagi, dan berkata, "Membunuh adikmu atau membunuh dirimu sendiri, pilihan macam apa itu, hah!?"

Sat! Hashirama memberi aba-aba dengan tangannya supaya mereka diam. Ia ingin memikirkannya sendiri. Tapi, Tobirama tetap berbicara. "Lelaki ini gila." ucapnya. "Apa rencanamu sekarang, kakak?"


"Apa kau akan membunuhku? Atau kau mau bunuh diri seperti omong kosong yang lelaki ini katakan? Bodoh sekali. Jangan dengarkan dia, kakak!"

Tobirama mendesak kakaknya. Tapi secara mengejutkan, Hashirama malah berkata pada madara, "Terimakasih, Madara. Kau memang orang yang simpatik."

Naruto Chapter 625 - Mimpi yang Sebenarnya

Madara memberikan Hashirama dua pilihan, yang artinya ia tak harus membunuh adiknya sendiri. Madara mengerti perasaan seseorang yang memiliki saudara.

"Dengarkan aku, Madara, ini akan menjadi permintaan terakhirku." ucap Hashirama sambil bersiap dengan sebuah kunai di tangannya. Ya. Hashirama melepas jubah perangnya dan akan menusukkan kunai itu ke perutnya sendiri. Hashirama akan bunuh diri.


"Tak hanya dirimu, semua yang ada di klan kita juga harus melakukan hal yang sama. Setelah aku mati, jangan membunuh Madara. Uchiha dan Senju tak boleh saling bertarung satu sama lain lagi. Berjanjilah, demi ayah kalian, dan cucu kalian yang belum lahir. Sampai jumpa..."

Hashirama tersenyum, namun tak bisa ditutupi air matanya metes. Masa-masa yang sempat mereka lalui terlintas, terutama batu yang menjadi tanda pertemuan mereka. Batu yang waktu itu telah mereka buang, secara mengejutkan belum benar-benar terjatuh ke dasar sungai, melainkan masih terapung.

Begitu juga dengan Hashirama kini. Hubungannya dengan Madara yang dia pikir akan segera berakhir, tiba-tiba tersambung kembali. Secara tiba-tiba, Madara memegang tangan Hashirama sesaat sebelum ia menusuk perutnya.

"Sudah cukup. Aku sudah bisa melihat tekadmu..."

Setelah pertempuran yang berlangsung begitu lama, akhirnya Uchiha dan Senju menyatukan kekuatan. Hari itu adalah awal bagi perdamaian antara kedua belah pihak. Bagi Hashirama, hari itu seperti mimpi. Tak akan ada lagi orang yang menjadi korban, tak akan ada lagi anak kecil yang mati...

Setelahnya mereka mulai membangun desa. Kemudiam, mereka juga bekerja sama dengan negara api guna membuat sebuah negara yang damai, yang menganggap negara dan desa berada pada tingkat yang sama. Mimpi sejak kecil Hashirama, akhirnya menjadi kenyataan.
Naruto Chapter 625 - Beelzeta.com

"Apa kau masih ingat?" Hashirama dan Madara dewasa berdiri di puncak bukit batu sambil melihat ke arah desa yang telah mereka bangun. "Saat kita berbicara di sini, saat kita masih anak-anak..."

"Ya.." sahut Madara.

"Kupikir itu hanya mimpi. Aku bisa saja melakukannya kalau aku mau, tapi..."
"Mimpi itu akan menjadi kenyataan." ucap Hashirama. "Kepala shinobi, yang akan melindungi negara api dari bayangan. Hokage ... bagaimana menurutmu?"
"Apa itu?" tanya Madara.
"Negara api meminta agar kita memutuskan seorang pemimpin untuk desa ini. Aku ingin kau menjadi pemimpinnya, menjadi Hokage." ucap Hashirama. "Kau memang sudah tidak memiliki saudara lagi. Tapi, aku ingin kau menganggap semua shinobi yang ada di desa ini sebagai saudaramu. Aku ingin kau menjaga mereka."
Naruto Chapter 625 - Beelzeta.com

"Aku... aku bahkan tak mampu menjaga adikku yang sebenarnya." ucap Madara.
"Ayolah, tak ada waktu untuk menyesali hal itu." ucap Hashirama. "Lalu, selain Uchiha dan Senju, klan Sarutobi dan Shimura juga ingin menjadi rekan kita."

"Mustahil... apa kau serius?"
"Ya. Dan tidak cuma mereka. Selanjutnya desa pasti akan terus tumbuh. Kemudian, kita harus memberi desa ini nama. Apa kau punya ide?"

Madara yang kebetulan sedang membawa daun yang tengahnya berlubang sejenak terdiam. Kemudian melalui lubang di daun itu, ia melihat ke arah desa. Lalu ide muncul, "Desa... yang tersembunyi di balik daun, konoha. Bagaimana menurutmu?"
Naruto Chapter 625 - Beelzeta.com

"..." Hashirama tertunduk suram. "Sederhana sekali... tak ada pelesetannya sama sekali..."

"Hei, istilah Hokage yang kau buat juga sama, kan!?" bentak Madara. "Dan ngomong-ngomong, apa sampai sekarang kau masih suka depresi seperti itu???"

Memang butuh waktu yang lama, tapi saat itu Hashirama merasa kalau pada akhirnya mereka akan bisa menjadi teman yang akrab untuk selamanya.

"Apakah hokage akan selalu berada di desa dan menjaganya?" tanya Madara.
"Ya, tapi tak hanya itu." sahut Hashirama. "Dengan tumbuhnya desa, hokage pasti akan menjadi semakin sibuk. Itulah kenapa aku ingin mengukir wajahmu di batu besar ini, sebagai simbol kalau kau akan selalu melindungi desa."

Selanjutnya>>
Naruto Versi Teks Chapter 626

Versi Teks Naruto Chapter 626

Versi Teks Naruto Chapter 626

Sebelumnya : Naruto Chapter 625

"Apa yang kau maksud dengan mimpi yang sesungguhnya!? Bukanlah mimpimu adalah menciptakan desa ini bersama?" ucap Hashirama. Kemudian Madara menjawab, "Kau tak bisa melihatnya. Apa yang ada di balik mimpi ini..." Madara mengaktifkan Eternal Mangekyou Sharingannya.

Sejenak Hashirama, masih bingung dan kemudian berkata, "Kalau begitu, apa mimpimu yang sebenarnya. Kalau itu ada hubungannya dengan desa ini, aku butuh bantuanmu untuk bisa mencapainya. Tentu saja, sebagai senior, dan juga... sebagai teman."


Naruto Chapter 626 - Hashirama dan Madara 2

"Tak ada hubungannya, dan kau tak akan pernah bisa mengerti!!" ucap Madara. "Percuma juga kalau kau ingin mengejarku. Kau tahu sendiri kan, tak ada yang bisa berdiri di belakangku!!"

Setelahnya Madara meninggalkan desa, meninggalkan tempat yang telah mereka capai dan bangun bersama. Di sisi lain, dunia mulai meniru sistem desa Konoha. Mengumpulkan klan shinobi untuk dijadikan aliansi, suatu desa. Mimpi Hashirama dan Madara dulu telah menjadi kenyataan. Anak-anak shinobi tak perlu bertarung lagi, hanya bermain dan belajar. Mereka bisa hidup lama, cukup sampai bisa merasakan bagaimana rasa alkohol.

Sementara itu, Madara malah seolah ingin menghancurkannya dan terus mencoba untuk menyerang Konoha. Tak mau membiarkannya begitu saja, tentu saja Hashirama terus melawan. Dan kemudian, terjadilah pertarungan hebat antara mereka. Ya, pertarungan saat itu akhirnya berlanjut.

"Choujou Kebutsu!!!" Hashirama menyerang dengan ribuan pukulan patung kayu raksasanya. Madara membalas dengan tembakkan bijuudama yang juga bertubi-tubi. Hingga pada satu titik, serangan Hashirama berhasil melepas lapisan Susano'o di tubuh kyuubi.

Kayu raksasa Hashirama lalu mencengkram tubuh Kyuubi, kemudian, "Kakuan Nitten Suishu!!!"

Kyuubi berhasil dijinakan, namun Madara masih tetap liar. Dengan mata Eternal Mangekyou Sharingannya, pertarungan terus berlanjut.

Sampai di bagian-bagian akhir, mereka akan melakukan serangan terakhir. "Kali ini, kau tak akan bisa mencapai sisi lain." ucap Madara. Mereka berdua melaju saling berhadap-hadapan, saling tebas, dan secara mengejutkan Hashirama terjatuh. Madara masih berdiri.

"Akulah yang masih berdiri, berbeda dari yang waktu itu." ucap Madara.

"Ukh... Aku akan tetap melindungi mimpi yang akhirnya bisa kita capai. Aku tak akan menyerah." ucap Hashirama.

"Kelihatannya kau sedikit prustasi, Hashirama. Kelihatannya kali ini kau tak akan bisa mengalahkanku." ucap Madara.

Hashirama teringat akan masa lalunya, masa kanak-kanaknya, saat pertama mengenal Madara sampai akhirnya desa berhasil dibangun. Dan secara mengejutkan, Hashirama sudah berada di belakang Madara dan menusuknya dari belakang.

Ternyata, Hashirama yang jatuh tadi hanyalah bunshin kayu. "Bunshin kayu... Bagaimana mungkin kau... menyerangku dari belakang?"

"Apapun yang terjadi, aku akan melindungi desaku. Aku tetap percaya kalau melindungi desa adalah cara terbaik untuk melindungi orang-orang, melindungi shinobi, anak-anak... Siapapun yang mencoba menghancurkannya, tak peduli dia temanku, saudara, atau bahkan anakku, aku tak akan memaafkannya." ucap Hashirama.

"Kau sudah berubah, Hashirama." ucap Madara.
"Tapi, kau salah kalau menganggap ini adalah akhir..." perlahan kesadaran Madara mulai hilang, namun ia terus berbicara. "Suatu hari nanti... akan ada kegelapan, yang menyelimuti desa."

Madara akhirnya tak sadarkan diri, dan Hashirama yakin kalau dia sudah mati. Demi desa, Hashirama memutuskan untuk membunuh temannya sendiri. Sejak saat itu pertarungan antara merekapun berakhir.

Berakhirnya pertarungan mereka bersamaan dengan berakhirnya flashback...

"Aku tak tahu kalau Madara akan bisa hidup kembali." ucap Hashirama, "Tapi aku sangat yakin aku sudah membunuh temanku sendiri demi desa. Demi kepentingan desa, desa Konoha..."

"Desa yang sebenarnya aku dan Madara inginkan adalah sesuatu yang bisa menghubungkan hubungan antara klan. Hal penting yang bisa mengubah kekacauan dan mengaturnya. Sesuatu untuk melindungi anak-anak dan menghindari perselisihan. Tempat yang diatur oleh perdamaian..."

Para Hokage, juga Sasuke dkk tampak masih terus mendengar cerita Hahsirama dengan seksama.

"Akan tetapi, perlahan itu malah berubah menjadi kegelapan yang harus kakakmu, Itachi tanggung." ucap Hashirama. "Mungkin apa yang Madara katakan itu benar. Mungkin dia mampu memprediksi apa yang akan terjadi. Akulah shinobi yang telah menciptakan situasi ini. Dan akulah yang berpikir kalau ini akan baik-baik saja. Aku berpikir kalau shinobi akan tetap bertahan demi mencapai tujuan mereka... Tapi bergantung cara yang mereka tempuh, ternyata shinobi bisa berubah, seperti Madara dan aku."

Selanjutnya>>

Naruto Chapter 627 Versi Teks

Naruto Versi Teks Chapter 627

Versi Teks Naruto Chapter 627

Sebelumnya :

Hashirama telah selesai dengan dongeng masa lalunya, lalu bagaimanakah reaksi Sasuke? "Shinobi adalah orang yang memikul beban untuk memperoleh tujuan mereka..."

Naruto Chapter 627 - Beelzeta.com

"Tujuanku adalah untuk membangun desa, tapi Madara telah menemukan hal lain." ucap Hashirama, "Apa yang di awal Orochimaru katakan, aku tak yakin dia maksud dengan Madara hidup kembali dan mencoba untuk memusnahkan shinobi dari dunia ini...."

"Mugen Tsukuyomi." ucap Sasuke. "Desa, Shinobi, negara, orang-orang, semua akan bernasib sama. Semuanya akan terjebak di dalam genjutsunya, dan akan dikendalikan sesuka hatinya. Apa yang kakakku dan adik madara coba untuk lindungi, semua akan menjadi sia-sia."



Yang lain terdiam, sementara Sasuke terus melanjutkan kata-katanya. "Kakakku adalah orang yang mewarisi tekadmu, Hashirama, meskipun dia tak pernah mendengar tentangnya darimu. Dia memikul beban yang jauh lebih berat darimu. Dan dia mati dengan bangga sebagai shinobi Konoha. Ironis kan, pada akhirnya shinobi yang paling mengertimu adalah klan Uchiha."

Naruto Chapter 627 - Beelzeta.com

"Yang berkorban bukan hanya kakakmu. Di antara shinobi binaanku, terdapat lelaki seperti dia, namanya Uchiha Kagami." ucap hokage kedua.

"Hokage kedua, bukankah kau membenci Uchiha?" tanya Sasuke.
"Tidak juga." sahut hokage kedua, "Aku hanya berpikir kalau kita harus waspada terhadap klan yang mengancam desa, dan Uchiha adalah yang paling perlu untuk diwaspadai. Tapi, tak bisa dipungkiri kalau mereka juga memberi pengabdian yang tinggi terhadap desa. Dan selain mereka, ada banyak lagi shinobi Uchiha yang seperti kakakmu dan Kagami, shinobi yang melewati batas klan mereka dan melakukan banyak hal demi desa."

Naruto Chapter 627 - Beelzeta.com

"Saudaraku berpikir kalau desa adalah sesuatu yang dapat menghubungkan batas-batas antara klan. Tapi pada akhirnya, itu tidaklah sesederhana itu. Kakakku terlalu lembut, dan Madara terlalu berbahaya. Peranku sebagai hokage kedua adalah untuk menjadi mediasi antara mereka, melindungi dan sekaligus memperkuat desa."

"Putra Uchiha Kagami adalah Uchiha Shisui." ucap hokage ketiga, "Dia dalah sahabat kakakmu. Sepertiku, ada banyak orang yang mewarisi tekad api dari hokage pertama. Tapi mungkin akulah yang paling lembut di antara mereka, sampai-sampai aku tak mampu melajutkan pekerjaan hokage kedua dengan benar. Untuk itu, aku memberi kuasa pada Danzou untuk mengurus bagian gelap dari desa."


Sejenak Sasuke terdiam dan kemudian berkata, "Aku juga telah membunuh Danzou untuk membalas dendam. Meski pada akhirnya, dia mengatakan kalau dia akan melakukan apapun demi melindungi desa."

"Sepertinya sebagai hokage apa yang telah kuperbuat adalah kesalahan. Semua yang terjadi di luar sekarang adalah tanggung jawabku." ucap hokage ketiga.

"Tidak, itu bukanlah salahmu." ucap hokage keempat. "Semua yang kalian lakukan adalah demi desa. Aku mati saat Kyuubi menyerang desa. Kau mengharapkanku sebagai hokage, tapi aku malah mati terlalu cepat."


"Dia menolakku dan malah memilihmu, semua orang menyayangkan hal itu." ucap Orochimaru. "Tuan Orochimaru, apa kau curhat?" "Yah, sedikit, mumpung ada di hadapan Hokage ketiga." ucap Orochimaru.

"Kalau saja aku masih hidup, mungkin aku bisa menghentikan rencana pemberontakan klan Uchiha dengan cara yang berbeda." ucap hokage keempat.

"Jadi, Sasuke, apa yang akan kau lakukan?" tanya Orochimaru, "Apakah kau akan menghancurkan desa, atau..."

Sasuke terdiam, dengan begitu banyak pertimbangan tercipta di otaknya. Sasuke teringat kata-kata Itachi, kata-kata terakhir sebelum ia pergi, Sasuke terus memikirkannya, terus, sampai akhirnya Sasuke membuka mata dan memutuskan untuk, "Aku akan menuju pertempuran."


"Aku tak akan membiarkan desa ini... pengorbanan kakakku menjadi sia-sia."

Orang-orang terdiam, dan kemudian Hashirama berkata, "Baiklah! Tobirama, ayo bersiap untuk keluar!!"

"Kita tak bisa menggunakan Hiraishin, kita sedang tersegel." ucap hokage kedua. "Orochimaru, apa yang kau lakukan!?" bentak hokage pertama, "Bukankah tadi kau bilang kalau kau akan berada di sisi Sasuke?"

"Tentu saja, tapi aku juga mau ikut." ucap Orochimaru.


"Ju-Juugo?" Suigetsu menanyakan pendapat Juugo. "Tentu saja aku juga, bagaimanapun menjaga Sasuke adalah tugasku." ucap Juugo.

"Empat zombie terkuat ditambah tiga monster, kalau aku tetap bersama mereka, bisa-bisa aku mati." pikir Suigetsu, "Aku harus mencari cara untuk kabur..."

Setelahnya, merekapun keluar. "Oooh!!! Sungguh pemandangan yang kurindukan!!" ucap Hokage pertama, karena bagaimanapun sudah sangat lama ia tak melihat Konoha. Meski tentu banyak hal telah berubah, namun kesan Konoha tetap ada.


"Sekarang saatnya!" pikir Suigetsu dan kemudian berniat untuk kabur. Tapi tiba-tiba, seorang perempuan melesat ke arahnya dan langsung menendang Juugo. Dan ternyata, itu adalah Karin. Karin melampiaskan kekesalannya terhadap Sasuke pada Suigetsu.

"Oh, muncul lagi satu percobaanku." ucap Orochimaru.
"Karin?"

"Aku tak akan memaafkanmu!!" teriak Karin.
"Maaf, Karin..." ucap Sasuke.

"SI-sial!! Jangan kira aku akan memaafkanmu semudah itu!!" ucap Karin dengan wajah memerah. Meski berkata tak akan memaafkannya, namun dari wajahnya terlihat jelas kalau dia masih mengharapkan Sasuke.


"Kalian tahu, Sasuke menusukku, dan lalu... Hei, tuan Orochimaru!?"

"Aku juga, tapi sekarang aku berpihak padanya, kau juga harus bekerja sama." ucap orochimaru.

"Siapa dia?" tanya hokage pertama, "Dari chakranya, dia pasti berasal dari klan Uzumaki." ucap hokage kedua.

"Ba-baiklah kalau begitu..." Karin bersandar di pundak Sasuke.

"Empat zombie terkuat, tiga monster, dan sekarang tambah lagi satu orang bodoh, aku yakin Madara pasti terkejut." pikir Suigetsu.

"Orochimaru, kenapa kau memutuskan untuk bekerja sama dengan Sasuke?" tanya hokage ketiga, "Bukankah kau mencoba untuk menghancurkan desa..."


"Ketika aku masih di dalam Kabuto, aku menyadari kalau apa yang dia lakukan, yaitu benar-benar hanya meniruku, adalah kesalahan. Sekarang, aku tertarik pada jalan berbeda Sasuke. Tidak seperti Kabuto, dia tidak mencoba untuk meniruku." sahut Orochimaru.

"Hokage!! dari puncak patung wajah yang telah sekian lama menyaksikan desa, ayo kita lihat desa kita lebih dekat lagi!" teriak hokage pertama. Dan kemudian secepat kilat, mereka melesat menuju puncak patung wajah masing-masing.

"Akhirnya aku bisa bertemu dengan putraku. Sebagai ganti apa yang selama ini tak pernah kuberikan padamu sebagai seorang ayah, aku akan membawa hadiah yang besar untukmu." ucap hokage keempat.

"Perang pertamaku sejak begitu lama, aku harus tetap fokus." ucap hokage ketiga.

"Madara, kali ini aku akan mengalahkanmu." ucap hokage kedua.

"Aku tahu ini buruk, tapi aku penasaran ingin segera bertemu dengan teman lamaku." ucap hokage pertama.


Tap, tap...
Satu per satu hokage telah berdiri di patung wajah masing-masing.

"Tiap generasi memiliki perangnya sendiri, tapi ini akan menjadi pertempuran terakhir! Ayo maju!!" dan akhirnya prajurit terkuatpun bersiap untuk maju ke medan perang.

Selanjutnya>>Naruto Versi Teks Chapter 628