Versi Teks Naruto Chapter 623 bagian 2
Sebelumnya : Naruto Chapter 623 bagian 1
"Ya!!" Hashirama mendapat suatu ide, "Ayo kita buat perkampungan kita di sini! Ayo kita buat tempat dimana anak-anak tak akan perlu saling membunuh!! Lalu kita membangun sekolah dimana mereka akan diajari untuk menjadi lebih kuat!! Kemudian misi akan diberikan berdasarkan kemampuan. Para senior melakukan misi berbahaya, sementara anak-anak tak akan dikirim ke misi yang membahayakan nyawa mereka!!"
"Haha, kau satu-satunya yang punya ide bodoh seperti itu." ucap Madara. "Lalu, apa idemu?" tanya Hashirama. "Yah, itu, setelah kita membangun perkampungan itu, aku akan mengawasi adikku dari sini." jawab Madara. Kemudian, mereka saling tersenyum.
Madara dan Hashirama berada di dua sisi sungai yang saling berlawanan, dan melempar batu pada masing-masing sebelum berpiah. "Kita berdua sama-sama bisa ampai di sisi lain." ucap Hashirama. "Batu itu batu yang bagus untuk dilempar, kau bisa terus memilikinya sampai pertemuan kita selanjutnya." ucap Madara, dan kemudian mereka benar-benar berpisah, kembali ke perkampungan klan masing-masing.
Baru saja Hashirama sampai, adiknya, Tobirama sudah langsung memanggilnya. "Kakak, aku ingin bicara denganmu." Tobirama mengajak kakaknya untuk bertemu dengan ayah mereka dan bicara.
"Belakangan ini, kau sering menemui seorang bocah, kan." ayah Hashirama tahu. "Bagaimana kau bisa tahu?" tanya Hashirama. "Ayah menyuruhku untuk membuntutimu. Kemampuan melacakku lebih baik darimu. Belakangan ini, kau sering keluar, itu mencurigakan." ucap Tobirama.
"Aku sudah mencari informasi mengenai anak itu. Ia berasal dari klan Uchiha." ucap ayah Hashirama. "Dia bahkan membunuh beberapa shinobi berpengalaman dari klan kita. Kelihatannya dia adalah shinobi yang memang berbakat sejak lahir."
Hashirama terdiam. Dalam hati ia berpikir, "Jadi benar ya."
"Melihatmu tidak terkejut, aku rasa kalian sudah saling mengetahui klan masing-masing?" "Tidak, aku baru tahu. Dan sepertinya ia belum tahu tentangku." ucap Hashirama. Kmudian ayahnya kembali berbicara, "Kau tahu apa artinya itu, kan? Aku masih belum membicarakan ini dengan anggota lain klan kita. Kalau kau tak mau dianggap sebagai mata-mata, lain kali kalau kau bertemu dengan anak itu lagi, buntuti dia. Kemudian, bawa informasi mengenai klan Uchiha. Ini adalah misi. Kalau dia sampai menyadarinya, bunuh dia."
Hashirama tertegun. Kemudian bertanya dengan sedikit terbata-bata, "A-apa benar dia dari klan Uchiha?"
"Ya." jawab ayahnya. "Kalau dia sampai menyadari kalau kau dari klan Senju, mungkin dia hanya berpura-pura untuk tidak mencuri informasi kita darimu. Jangan percaya padanya."
"Tidak, dia tak pernah ..."
"Kau tak bisa mengetahui bagaimana perasaan asli seseorang." ucap ayahnya. "Kalau benar kau hanya ditipunya, berarti kau telah menempatkan klan Senju pada bahaya yang besar. Tobirama dan aku aku bersama denganmu untuk meyakinkan. Mengerti?"
Setelah percakapan itu, Hashirama mulai kepikiran. Siang malam ia terus memikirkan hal tersebut, sambil melihat batu pemberian Madara.
Akhirnya, mereka berdua kembali bertemu. Madara dan Hashirama telah sama-sama berada di sisi sungai yang berlawan. "Pertama-tama, ayo melempar batu sebagai ucapan salam." ucap Madara. "Ya." Hashirama mengambil batu dari bajunya, begitu juga dengan Madara. Mereka lalu saling melempar. Namun ketika menerimanya, mendadak raut wajah mereka berubah.
Mendadak, Madara ingin pulang. "Maaf ya, Hashirama, aku baru ingat kalau aku harus melakukan sesuatu." Hashirama mengerti, kemudian berkata, "Begitu ya, kalau begitu aku juga akan pulang."
Mereka membalikkan badan, dan tiba-tiba berlari sekuat tenaga. Ternyata, di batu yang mereka lempar tadi, sama-sama terdapat pesan yang berbunyi, "Larilah, ini jebakkan."
Dari balik pohon, ayah Hashirama dan Tobirama yang mengawasi menjadi kaget. "Kecepatan itu, apa ia berencana untuk kabur!? Hashirama pasti memberitahunya. Ayo kita maju, Tobirama!!" perintah yang ayah. "Ya!" jawab Tobirama. Mereka keluar dari persembunyian dan mulai bergerak.
Akan tetapi, yang punya rencana seperti itu memang bukan hanya dari pihak Senju, melainkan juga dari pihak Uchiha. Dari sisi Hashirama, ayahnya dan Tobirama muncul. Sementara dari sisi Madara, Uchiha dewasa (kemungkinan ayahnya), dan Izuna muncul. Mereka saling berhadapan.
"Jadi kita memiliki rencana yang sama ya, Butsuma Senju." ucap Uchiha dewasa itu. "Dan Tobirama." ucap Izuna.
"Kelihatannya memang begitu, Tajima Uchiha." ucap ayah Hashirama. "Dan Izuna." ucap Tobirama.
Senju dan Uchiha, pertarungan yang tak bisa dihindari akan dimulai. Berbeda dengan Hashirama dan Madara, orang dewasa dan adik mereka itu tak akrab sama sekali.
"Ya!!" Hashirama mendapat suatu ide, "Ayo kita buat perkampungan kita di sini! Ayo kita buat tempat dimana anak-anak tak akan perlu saling membunuh!! Lalu kita membangun sekolah dimana mereka akan diajari untuk menjadi lebih kuat!! Kemudian misi akan diberikan berdasarkan kemampuan. Para senior melakukan misi berbahaya, sementara anak-anak tak akan dikirim ke misi yang membahayakan nyawa mereka!!"
"Haha, kau satu-satunya yang punya ide bodoh seperti itu." ucap Madara. "Lalu, apa idemu?" tanya Hashirama. "Yah, itu, setelah kita membangun perkampungan itu, aku akan mengawasi adikku dari sini." jawab Madara. Kemudian, mereka saling tersenyum.
Setelahnya tempat itu menjadi desa Konoha. Waktu itu, Hashirama membuat
keputusannya. Ia memilih untuk menentang segala peraturan yang
menurutnya salah pada saat itu, untuk membuat idealismenya menjadi
kenyataan.
----- Naruto Chapter 623 -----
Madara dan Hashirama berada di dua sisi sungai yang saling berlawanan, dan melempar batu pada masing-masing sebelum berpiah. "Kita berdua sama-sama bisa ampai di sisi lain." ucap Hashirama. "Batu itu batu yang bagus untuk dilempar, kau bisa terus memilikinya sampai pertemuan kita selanjutnya." ucap Madara, dan kemudian mereka benar-benar berpisah, kembali ke perkampungan klan masing-masing.
Baru saja Hashirama sampai, adiknya, Tobirama sudah langsung memanggilnya. "Kakak, aku ingin bicara denganmu." Tobirama mengajak kakaknya untuk bertemu dengan ayah mereka dan bicara.
"Belakangan ini, kau sering menemui seorang bocah, kan." ayah Hashirama tahu. "Bagaimana kau bisa tahu?" tanya Hashirama. "Ayah menyuruhku untuk membuntutimu. Kemampuan melacakku lebih baik darimu. Belakangan ini, kau sering keluar, itu mencurigakan." ucap Tobirama.
"Aku sudah mencari informasi mengenai anak itu. Ia berasal dari klan Uchiha." ucap ayah Hashirama. "Dia bahkan membunuh beberapa shinobi berpengalaman dari klan kita. Kelihatannya dia adalah shinobi yang memang berbakat sejak lahir."
Hashirama terdiam. Dalam hati ia berpikir, "Jadi benar ya."
"Melihatmu tidak terkejut, aku rasa kalian sudah saling mengetahui klan masing-masing?" "Tidak, aku baru tahu. Dan sepertinya ia belum tahu tentangku." ucap Hashirama. Kmudian ayahnya kembali berbicara, "Kau tahu apa artinya itu, kan? Aku masih belum membicarakan ini dengan anggota lain klan kita. Kalau kau tak mau dianggap sebagai mata-mata, lain kali kalau kau bertemu dengan anak itu lagi, buntuti dia. Kemudian, bawa informasi mengenai klan Uchiha. Ini adalah misi. Kalau dia sampai menyadarinya, bunuh dia."
Hashirama tertegun. Kemudian bertanya dengan sedikit terbata-bata, "A-apa benar dia dari klan Uchiha?"
"Ya." jawab ayahnya. "Kalau dia sampai menyadari kalau kau dari klan Senju, mungkin dia hanya berpura-pura untuk tidak mencuri informasi kita darimu. Jangan percaya padanya."
"Tidak, dia tak pernah ..."
"Kau tak bisa mengetahui bagaimana perasaan asli seseorang." ucap ayahnya. "Kalau benar kau hanya ditipunya, berarti kau telah menempatkan klan Senju pada bahaya yang besar. Tobirama dan aku aku bersama denganmu untuk meyakinkan. Mengerti?"
Setelah percakapan itu, Hashirama mulai kepikiran. Siang malam ia terus memikirkan hal tersebut, sambil melihat batu pemberian Madara.
Akhirnya, mereka berdua kembali bertemu. Madara dan Hashirama telah sama-sama berada di sisi sungai yang berlawan. "Pertama-tama, ayo melempar batu sebagai ucapan salam." ucap Madara. "Ya." Hashirama mengambil batu dari bajunya, begitu juga dengan Madara. Mereka lalu saling melempar. Namun ketika menerimanya, mendadak raut wajah mereka berubah.
Mendadak, Madara ingin pulang. "Maaf ya, Hashirama, aku baru ingat kalau aku harus melakukan sesuatu." Hashirama mengerti, kemudian berkata, "Begitu ya, kalau begitu aku juga akan pulang."
Mereka membalikkan badan, dan tiba-tiba berlari sekuat tenaga. Ternyata, di batu yang mereka lempar tadi, sama-sama terdapat pesan yang berbunyi, "Larilah, ini jebakkan."
Dari balik pohon, ayah Hashirama dan Tobirama yang mengawasi menjadi kaget. "Kecepatan itu, apa ia berencana untuk kabur!? Hashirama pasti memberitahunya. Ayo kita maju, Tobirama!!" perintah yang ayah. "Ya!" jawab Tobirama. Mereka keluar dari persembunyian dan mulai bergerak.
Akan tetapi, yang punya rencana seperti itu memang bukan hanya dari pihak Senju, melainkan juga dari pihak Uchiha. Dari sisi Hashirama, ayahnya dan Tobirama muncul. Sementara dari sisi Madara, Uchiha dewasa (kemungkinan ayahnya), dan Izuna muncul. Mereka saling berhadapan.
"Jadi kita memiliki rencana yang sama ya, Butsuma Senju." ucap Uchiha dewasa itu. "Dan Tobirama." ucap Izuna.
"Kelihatannya memang begitu, Tajima Uchiha." ucap ayah Hashirama. "Dan Izuna." ucap Tobirama.
Senju dan Uchiha, pertarungan yang tak bisa dihindari akan dimulai. Berbeda dengan Hashirama dan Madara, orang dewasa dan adik mereka itu tak akrab sama sekali.
Selanjutnya>> Versi Naruto Chapter 624
Tidak ada komentar:
Posting Komentar